Langsung ke konten utama

Postingan

EXAMINATION

Postingan terbaru

Jelmaanmu dan Anganku

Pada semilir angin yang kian mendingin, Ku temukan kembali jelmaanmu, Membersamai perjalanan ini. Terimakasih untukmu, Yang ternyata tak mengobati rindu, Tapi justru kian menyiksaku. Boleh ku bertanya lagi? Apakah ini dirimu? Atau memang hanya jelmaanmu? Atau malah angan-anganku? Sebab benar sepertimu, Yang diamnya saja, Menjadi nasihat bagiku. Tersadar, Lalu aku menertawakan anganku, Yang tak kunjung tertepis itu. Iya, ini masih tentangmu, Wahai kelahiran dua ribu satu. Cairo International Airport, 21 Desember 2024

Meniti Jalan Ilmu

“Kalau misal umur kita nggak sampai di titik ‘alim, maka minimal kita wafat di jalan ilmu.” – Ustadz Agung Saputro, Lc., Dipl. Sebagian besar orang menganggap bahwa orang ‘alim itu adalah mereka yang rajin salatnya, rajin tilawah Al-Qur'annya, berpakaian syar’i, dan lain sebagainya. Padahal, itu semua adalah kewajiban setiap Muslim dan Muslimah, bukan penentu bahwa seseorang itu termasuk orang yang ‘alim. Beberapa waktu lalu, aku ikut kajian kitab Al-Kharitah wa Al-Manhaj (Kharitatul ‘Ulum Asy-Syar’iyyah wa Manhaj Ta’limiha), yang diampu oleh Al-Ustadz Agung Saputro, Lc., Dipl. Dari yang beliau sampaikan, aku menarik kesimpulan bahwa untuk sampai di titik ‘alim itu ternyata perjalanan yang sangat panjang, terutama dalam konteks menuntut ilmu syar’i. Di awal, aku sudah menyebutkan bagaimana sebagian besar orang memaknai kata ‘alim, yang ternyata tidak sesederhana itu. Maknanya cukup dalam. Dari yang aku pelajari waktu itu, simpelnya, orang ‘alim adalah orang yang memiliki malakah da...

Sebaik-baik Tempat Mengadu

“Cukuplah Allah, sebaik-baik tempat mengadu dan berkeluh kesah.” Dari sudut ruangan yang terbuka, aku melihat seseorang tampak sedang terpuruk. Dengan berani, ia keluar dari rumahnya untuk mencari tempat ternyaman untuk mengadu. Ia mendatangi sebuah masjid yang penuh dengan ketenteraman. Kepada Allah, ia mengadukan segala keluh dan kesahnya. Tanpa kata, tanpa suara, tiba-tiba matanya tampak semakin memerah. Isak tangis pun mulai terdengar. Ia menumpahkan air mata yang selama ini ia tahan, meluapkan segala sesak di dadanya. Ia tumpahkan perasaan itu bersamaan dengan lantunan ayat-ayat Al-Qur'an yang ia baca. Ia pun mendirikan salat dan menengadahkan kedua tangannya, memohon pertolongan Allah SWT. Setelah beberapa waktu, ia terlihat lebih tenang. Meski badai dalam hatinya belum sepenuhnya reda, ia berusaha untuk kembali berdiri dan menegakkan kepala. Ia membasuh pelupuk matanya yang telah basah oleh air mata dengan percikan air. Ia pun tersadar bahwa ia tak boleh terlalu larut dalam ...

Maafkan Aku yang Belum Cukup Mampu Untuk Teduh

Bukankah semakin tinggi derajat seseorang di mata Allah, semakin besar pula ujian yang akan ia terima? Setiap kali aku melihatnya tanpa sengaja, dalam hatiku terlintas, kok bisa ya, ada orang yang setulus itu? Tenang, seolah tanpa beban. Dari beberapa orang yang mengenalnya, sekalipun yang tidak dekat—termasuk aku—mungkin bisa menilai bahwa ia adalah seseorang yang sangat rendah hati dan tulus dalam melakukan apa pun. Terlihat dari tatapan matanya, juga senyumnya yang selalu merekah. Kebersihan hatinya mampu memancarkan kebaikan dalam dirinya. Syukurnya lebih besar dalam menerima takdir hidup, dan kebahagiaannya ia bagikan kepada sekitarnya. Sehingga, kehadirannya terasa teduh bagi siapa pun yang melihatnya. Bagiku, orang sepertinya cukup mengagumkan. Kadang, aku merasa malu sendiri pada orang yang bisa seperti itu. Yang tak berisik saat badai kehidupan menimpanya, bahkan terlihat sangat menikmatinya. Ia selalu percaya akan kuasa-Nya. Beberapa kali ia dipatahkan oleh kenyataan, tapi ia...

Nggak Semua Orang Bisa Nerima Kita

Seseorang pernah berkata: "Setiap orang pasti ada yang nggak suka sama kita. Entah itu orangnya baik ataupun kurang baik, yang pasti akan selalu ada yang nggak suka. Dan kita, sebagai orang yang nggak disukai misalnya, jangan sampai bersikap sama seperti mereka atau bahkan sampai membenci balik. Karena belum tentu orang itu benar-benar nggak suka atau benci, bisa jadi hanya kurang sreg dengan apa yang kita lakukan." Setiap orang pasti punya kekurangan, dan sebaik apa pun manusia, pasti ada yang nggak menyukainya. Rasulullah SAW.—sebaik-baiknya makhluk—pun tetap ada yang membenci. Lalu bagaimana dengan kita yang hanya manusia biasa? ... Cara orang bersikap pun berbeda-beda. Ada yang menunjukkan langsung di depan mata, ada yang diam-diam, bahkan ada yang sampai mengajak orang lain untuk ikut tidak menyukai kita. Tapi itu wajar, karena kita nggak punya kuasa atas orang lain. Kita nggak bisa memaksa orang lain untuk selalu senang dengan apa yang kita lakukan. Kita juga nggak bisa...

Kalah Oleh Rasa Takut

  Saat kita sedang menyusun rencana untuk mencapai sesuatu yang ingin kita tuju, seringnya kita terlalu banyak memikirkan hal-hal buruk yang akan terjadi. Kaya mikir, " nanti bakal gini ngga ya, bakal gitu ngga ya, bakal kaya gimana ya, dan lain-lain ".    Padahal mulai aja belum, nyoba aja belum, ngelangkah aja belum. Tapi kita udah ngerasa takut duluan, sampai akhirnya malah ngga ada pergerakan sama sekali, jadi kalah duluan oleh pikiran-pikiran yang menghantui tentang kemungkinan terhadap hal yang belum terjadi itu, dan jadinya perencanaan itu ketunda dan ngga jadi dilakukan karena rasa takut yang menghantui kita sejak awal.   Dan dalam kondisi yang seperti itu, pilihan yang bisa kita ambil adalah lakukan sekarang atau tidak melakukannya sama sekali.   Kalau kita memilih untuk langsung melakukan perencanaan itu, maka masih ada harapan untuk bisa mencapai sesuatu dari apa yang telah kita rencanakan sebelumnya. Dan sebaliknya, kalau kita memilih untuk tidak me...